RSS
Facebook
Twitter

Sabtu, 02 Maret 2013

teori irving fisher





                      Irving Fisher

Teori kuantitas uang yang populer dikemukakan oleh Irving Fisher dalam buku The Purchasing Power of Money,New York (1991). Fisher mengemukakan bahwa untuk mengetahui hubungan antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga umum yang berkaitan dengan daya beli uang, dapat dilihat dalam bentuk formula sebagai berikut:
MVT = PT
Keterangan:
M = Money (Jumlah uang yang beredar)
VT = Transaction Velocity of Circulation (kecepatan peredaran uang)
P = Price (tingkat harga umum)
T = Volume of Trade (volume perdagangan)
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan jumlah uang yang diterima oleh penjual. Hal ini berlaku pula untuk keseluruhan perekonomian. Dalam suatu periode tertentu nilai dari barang – barang/jasa – jasa yang dibeli harus sama dengan nilai dari barang – barang yang dijual. Nilai dari barang – barang yang dijual sama dengan volume perdagangan (T) dikalikan harga rata – rata dari barang tersebut (P). Di lain pihak nilai dari barang yang ditransaksikan ini harus pula sama dengan jumlah uang yang ada di masyarakat (M) dikalikan dengan berapa kali rata – ratauang bertukar dari tangan satu ke tangan yang lain, atau rata – rata perputaran uang dalam periode tersebut (VT).
MVT = PT adalah suatu identitas dan bukan merupakan teori moneter. Identitas ini dikembangkan oleh Fisher menjadi suatu teori moneter. Identitas tersebut kemudian diberi nyawa dengan mentransformasikannya ke dalam bentuk
Md = 1/ VT.PT
Permintaan uang dari masyarakat adalah suatu proporsi tertentu 1/ VT dari nilai transaksi (PT). VT dan T menunjukkan variabel yang dianggap konstan (tetap). Posisi keseimbangan moneter : Md = Ms, dimana Ms (penawaran uang) dianggap ditentukan oleh pemerintah. Sehingga menghasilkan : Ms = 1/ VT. PT
Berdasarkan formula Ms = 1/ VT. PT tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan perubahan sejumlah uang yang diedarkan oleh pemerintah. T ditentukan oleh tingkat output keseimbangan masyarakat, yang untuk fisher dan ahli ekonomi klasik lainnya selalu pada posisiFull Employement (kapasitas produksi sudah digunakan semua). Sedangkan besar kecilnya VT ditentukan oleh sifat proses transaksi yang berlaku di masyarakat dalam suatu periode. Sistem kelembagaan ini mencakup faktor – faktor misalnya pada masyarakat agraris tradisional memerluan uang yang lebih kecil untuk setiap volume transaksi daripada masyarakat industri/perdagangan, kebiasaan memberikan kredit perdagangan oleh penyalur kepada pembeli juga bisa mengakibatkan menurunnya kebutuhan akan uang, perbaikan dalam komunikasi (telepon, internet dll) dan jaringan perbankan yang sudah online sampai ke kecamatan memungkinkan dana bisa dikirim antar daerah secara cepat dan mengakibatkan kebutuhan uang menurun. Jadi faktor kelembagaan ini biasanya berubah dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek permintaan uang relatif terhadap volume transaksi bisa dianggap konstan. Demikian pula volume transaksi relatif terhadap pendapatan relatif terhadap pendapatan nasional bisa dianggap mempunyai proposi yang lebih kurang konstan dalam janga pendek dan ditentukan oleh faktor – faktor kelembagaan.

















3 komentar:

  1. terimakasih sangat membantu pemahaman mengenai teori fisher.. ^.^

    BalasHapus
  2. wah bagus gan, josssss
    oiya gan saya masih bingung menurut yang saya baca di blog ini teori permintaan uang ada 2 benar tidak
    http://blog-bumnberprestasi.blogspot.com

    BalasHapus

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About