Irving Fisher
Teori kuantitas uang yang populer dikemukakan oleh Irving Fisher dalam
buku The Purchasing Power of
Money,New York (1991). Fisher mengemukakan bahwa untuk mengetahui hubungan
antara jumlah uang beredar dengan tingkat harga umum yang berkaitan dengan daya
beli uang, dapat dilihat dalam bentuk formula sebagai berikut:
MVT = PT
Keterangan:
M = Money (Jumlah uang yang beredar)
VT =
Transaction Velocity of Circulation (kecepatan peredaran uang)
P = Price (tingkat harga umum)
T = Volume of Trade (volume perdagangan)
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah
uang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan jumlah uang yang diterima oleh
penjual. Hal ini berlaku pula untuk keseluruhan perekonomian. Dalam suatu
periode tertentu nilai dari barang – barang/jasa – jasa yang dibeli harus sama
dengan nilai dari barang – barang yang dijual. Nilai dari barang – barang yang
dijual sama dengan volume perdagangan (T) dikalikan harga rata – rata dari
barang tersebut (P). Di lain pihak nilai dari barang yang ditransaksikan ini
harus pula sama dengan jumlah uang yang ada di masyarakat (M) dikalikan dengan
berapa kali rata – ratauang bertukar dari tangan satu ke tangan yang lain, atau
rata – rata perputaran uang dalam periode tersebut (VT).
MVT =
PT adalah suatu identitas dan bukan merupakan teori moneter. Identitas ini
dikembangkan oleh Fisher menjadi suatu teori moneter. Identitas tersebut
kemudian diberi nyawa dengan mentransformasikannya ke dalam bentuk
Md = 1/ VT.PT
Permintaan uang dari masyarakat adalah suatu proporsi tertentu
1/ VT dari nilai
transaksi (PT). VT dan
T menunjukkan variabel yang dianggap konstan (tetap). Posisi keseimbangan
moneter : Md = Ms, dimana Ms (penawaran uang) dianggap ditentukan oleh
pemerintah. Sehingga menghasilkan : Ms
= 1/ VT. PT
Berdasarkan formula Ms = 1/ VT. PT tersebut dapat disimpulkan bahwa
tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan perubahan sejumlah
uang yang diedarkan oleh pemerintah. T ditentukan oleh tingkat output
keseimbangan masyarakat, yang untuk fisher dan ahli ekonomi klasik lainnya
selalu pada posisiFull Employement (kapasitas
produksi sudah digunakan semua). Sedangkan besar kecilnya VT ditentukan oleh sifat proses transaksi
yang berlaku di masyarakat dalam suatu periode. Sistem kelembagaan ini mencakup
faktor – faktor misalnya pada masyarakat agraris tradisional memerluan uang
yang lebih kecil untuk setiap volume transaksi daripada masyarakat
industri/perdagangan, kebiasaan memberikan kredit perdagangan oleh penyalur
kepada pembeli juga bisa mengakibatkan menurunnya kebutuhan akan uang,
perbaikan dalam komunikasi (telepon, internet dll) dan jaringan perbankan yang
sudah online sampai ke kecamatan memungkinkan dana bisa dikirim antar daerah
secara cepat dan mengakibatkan kebutuhan uang menurun. Jadi faktor kelembagaan
ini biasanya berubah dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek permintaan uang
relatif terhadap volume transaksi bisa dianggap konstan. Demikian pula volume
transaksi relatif terhadap pendapatan relatif terhadap pendapatan nasional bisa
dianggap mempunyai proposi yang lebih kurang konstan dalam janga pendek dan
ditentukan oleh faktor – faktor kelembagaan.
terimakasih sangat membantu pemahaman mengenai teori fisher.. ^.^
BalasHapusTerima kasih ;)
BalasHapuswah bagus gan, josssss
BalasHapusoiya gan saya masih bingung menurut yang saya baca di blog ini teori permintaan uang ada 2 benar tidak
http://blog-bumnberprestasi.blogspot.com